Rabu, 10 Juli 2013

ke IPNU IPPNU an



Ke-IPNU & IPPNU-an
 (PAC IPNU/IPPNU Kec. Laren)
  
Latar Belakang
  1. Faktor Ideologis, mayoritas penduduk Indonesia beragama islam yang berhaluan ahlussunnah wal jama’ah, maka perlu pelestarian dan pengamalan yang mutlak.
  2. Faktor Pedagogis, banyaknya organisasi yang bermunculan di daerah yang pada hakikatnya mempunyai visi, misi, program serta orientasinya yang sama dilingkungan Nahdlatul Ulama, sehingga perlu dipersatukan.
  3.  Faktor Sosiologis, karena adanya tujuan serta rasa kesadaran dan keihlasan akan pentingya suatu wadah pembinaan bagi generasi penerus untuk memperjuangkan cita-cita ulama dan bangsa Indonesia.
  4.  Faktor Politis, yaitu Nahdlatul Ulama sebagai partai politik, sehingga untuk memenangkan PEMILU pada tahun 1955 maka perlu wadah disemua tingkatan.


Sejarah Kelahiran

Dari keempat latar belakang tersebut, maka pada momen konferensi besar LP. Ma’arif NU atau tepatnya pada tanggal 20 Jumadil Akhir 1373 H./24 Februari 1954 M. di Semarang (Jawa Tengah) berdirilah IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) yang dirintis oleh Tholhah mansur, Abdul Ghoni Farida, M. Sufyan Kholil dan Mustahal Ahmad.

Kemudian selang satu tahun berikutnya  berdirilah IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) pada tanggal 02 Maret 1955 di Malang jawa timur yang dirintis oleh Umroh Tholhah Mansur, Zanifah dan Mahmudah.

Sejak berdirinya sampai tahun 1966, IPNU-IPPNU menjadi bagian dari LP. Ma’arif NU, tetapi setelah adanya kongres IPNU VI dan IPPNU V tahun 1966 di Surabaya diputuskan menjadi Badan Otonom Nahdlatul Ulama dan sekaligus secara resmi memindahkan pusat organisasi dari Yogyakarta ke Ibukota Negara di Jakarta


Perjalanan IPNU-IPPNU
  1. Kongres I IPNU tanggal 28 Februari-3 Maret 1955 di Solo menghasilkan :
        Deklarasi berdirinya Ikatan pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)
        Penataan pelajar sesuai dengan situasi
        Bersama LP. Ma’arif NU membina sekolah dan madrasah
        Mempersiapkan terbentuknya Cabang dan Wilayah
        Memilih ketua pertama
  1. Kongres I IPPNU tanggal 16-19 Januari 1956 di Malang jawa timur  menghasilkan :
        Kebijakan bersama IPNU
        Memilih ketua pertama
  1. Kongres II IPNU tanggal 1-4 Januari 1957 di Makasar menghasilkan :
        Pembentukan wilayah-wilayah
        Mengkaji keterkaitan dengan LP. Ma’arif NU
        Berpartisipasi dalam pembelaan negara
        Mempersiapkan departemen kemahasiswaan
        Tidak membenarkan integrasi IPNU-IPPNU menjadi satu wadah
        Ketua terpilih tetap seperti semula (Tholhah Mansur)
  1. Kongres IPNU III IPPNU II tanggal 27-31 Desember 1958 di Surabaya menghasilkan :
        Mendirikan departemen perguruan tinggi
        Mempersiapkan pembentukan cabang-cabang
        Mempersiapkan pembentukan Corp Brigade Pembangunan
  1. Kongres IPNU V IPPNU IV bulan Juli 1965 di Purwokerto menghasilkan :
        Deklarasi berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
        Rekomendasi kepada pemerintah RI, mengusulkan agar KH. Hasyim Asyari sebagai pahlawan Nasional
        Terbentuknya Corp Brigade Pembangunan (CBP)
        Berkembangnya olahraga dan seni
  1. Kongres IPNU VI IPPNU V tanggal 20-22 Agustus 1966 di Surabaya menghasilkan :
        Deklarasi IPNU-IPPNU sebagai Badan Otonom Nahdlatul Ulama
        Memindah pusat organisasi dari Yogyakarta ke Jakarta
        Berpartisipasi aktif dalam memberantas G 30 S PKI
  1. Kongres IPNU IX IPPNU VIII tanggal 21-24 Juni 1981 di Cirebon menghasilkan :
        Menyatakan bahwa perkembangan IPNU-IPPNU semakin menurun karena berlakunya UU RI nomor 8/1985 tentang Ormas dan UU RI Nomor 5/1985 tentang Parpol dan Golkar.
  1. Kongres IPNU X IPPNU IX tanggal 29-31 Januari 1988 menghasilkan :
        Penerimaan Pancasila sebagai asas tunggal organisasi.
        Deklarasi Perubahan nama IPNU (Ikatan Putra Nahdlatul Ulama) dan IPPNU (Ikatan Putri-Putri Nahdlatul Ulama)

  1. Kongres IPNU XIII IPPNU XII bulan Maret 2000 di Makassar  menghasilkan :
        Mengembalikan IPNU-IPPNU ke basis pelajar dan santri
        Mengaktifkan kembali CBP (Corp Brigade Pembangunan)
  1. Kongres IPNU XIV IPPNU XIII tanggal 18-24 Juni 2003 di Surabaya menghasilkan :
        Perubahan kembali akronim “P” menjadi “Pelajar” sehingga sehingga IPNU singkatan dari Ikatan pelajar nahdlatul Ulama dan IPPNU singkatan dari Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama.
        Ketua terpilih adalah rekan Mujtahidurridlo (IPNU) dan Rekanita Siti Soraya Devi (IPPNU).
        Terbentuknya Korp Kepanduan Putri bagi IPPNU
  1. Kongres IPNU XV IPPNU XIV tanggal 09-12 Juli 2006 di Jakarta menghasilkan :
        Mempertegas MoU antara PP. IPNU-IPPNU dengan LP. Ma’arif NU tentang pendirian Pimpinan Komisariat di sekolah-sekolah secara structural.
        Merubah nama Citra Diri IPNU menjadi Prinsip Perjuangan IPNU (P2IPNU)
        Memilih Ketua Umum PP. IPNU yaitu rekan Idy Muzayyad dan Ketua Umum PP. IPPNU yaitu rekanita Wafa Patria Ummah.

Peraturan Dasar & Peraturan Rumah Tangga (PD & PRT)

  1. Azas, dalam kehidupan berbagsa dan bernegara IPNU-IPPNU berpedoman pada ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  2.  Aqidah, IPNU-IPPNU beraqidah islam menurut faham ahlussunnah wal jama’ah dengan mengikuti salah satu madzhab 4 (Hanafi, Maliki, Syaf’I, Hambali).
  3.  Sifat, IPNU-IPPNU adalah organisasi yang bersifat keterpelajaran, keilmuan, kemasyarakatan, dan sosial keagamaan.


Fungsi, IPNU-IPPNU berfungsi :

  1. Wadah perjuangan pelajar Nahdlatul Ulama dalam pendidikan dan kepelajaran. 
  2.  Wadah pengkaderan pelajar Nahdlatul Ulama untuk mempersiapkan kader-kader bangsa dan kepemimpinan Nahdlatul Ulama.
  3. Wadah penguatan pelajar Nahdlatul Ulama dalam melaksanakan dan mengembangkan Islam ahlussunah wal-Jamaah untuk melanjutkan semangat, jiwa dan nilai-nilai nahdliyah.
  4. Wadah komunikasi pelajar Nahdlatul Ulama untuk memperkokoh ukhuwah nahdliyah, islamiyah, insaniyah dan wathoniyah. 
  5. Tujuan IPNU/IPPNU adalah terbentuknya pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan serta bertanggungjawab atas tegak dan terlaksananya syari’at Islam menurut faham ahlussunnah wal jama’ah yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. 
  6. Usaha, Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka IPNU/IPPNU melaksanakan usaha-usaha: 
  • Menghimpun dan membina pelajar Nahdlatul Ulama  dalam satu wadah organisasi.  
  • Mempersiapkan kader-kader intelektual sebagai penerus perjuangan bangsa. 
  • Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi dengan menyusun landasan program perjuangan sesuai dengan perkembangan masyarakat (maslahah al-ammah), guna terwujudnya khaira ummah 
  •  Mengusahakan jalinan komunikasi dan kerjasamaprogram dengan pihak lain selama tidak merugikan organisasi.

Makna Lambang IPNU
  1. Bulat yang berarti kontinyu/istiqomah 
  2.  Bertuliskan I.P.N.U tiga titik bermakna Iman, Islam dan Ihsan 
  3.  Tulisan IPNU diapit tiga garis sejajar yang melambangkan rukun Iman 
  4.  Sudut bintang lima melambangkan rukun islam 
  5.  Bintang melambangkan cita-cita yang tinggi 
  6.  Bintang besar di bawah tulisan IPNU melambangkan Nabi Muhammad SAW. 
  7.  Empat bintang sebelah kanan melambangkan khulafaurrosyidin 
  8.  Empat bintang sebelah kiri melambangkan empat madzhab 
  9.  Dua buah kita artinya Alqur’an dan Hadits 
  10.  Bulu melambangkan ilmu 
  11.  Dua bulu angsa bersilang melambangkan sintesa menuntut ilmu umum dan ilmu agama 
  12.  Warna hijau berarti kesuburan, warna kuning berarti kejayaan ( hikmah dan cita-cita yang tinggi) serta warna putih berarti suci

Makna Lambang IPPNU
  1. Segi tiga berarti Iman, Islam dan Ihsan
  2. Satu bintang di atas melambangkan Nabi Muhammad SAW. 
  3.  Empat bintang sebelah kanan melambangkan Khulafaurrosyidin 
  4.  Empat bintang sebelah kiri melambangkan empat madzhab 
  5.  Dua buah kitab melambangkan Al Qur’an dan Al Hadits 
  6.  Dua buah bulu ayam bersilang melambangkan sintesa menuntut ilmu umum dan ilmu agama 
  7. Bertuliskan I.P.P.N.U. kelima titik melambangkan rurkun islam 
  8.  Dua bunga melati melambangkan keputrian 
  9.  Warna hijau berarti kesuburan, kuning berarti kejayaan dan putih berarti kesucian
Struktur Organisasi
  1. Pimpinan Pusat untuk tingkat nasional, disingkat PP. Masa jabatan : 3 tahun
  2.  Pimpinan Wilayah untuk tingkat propinsi, disingkat PW. Masa jabatan : 3 tahun
  3. Pimpinan Cabang untuk tingkat kabupaten/kota atau daerah yang disamakan dengankabupaten/kota, disingkat PC Masa jabatan : 2 tahun.
  4. Pimpinan Cabang Istimewa untuk luar negeri, disingkat PCI. Masa jabatan : 2 tahun
  5. Pimpinan Anak Cabang untuk tingkat kecamatan, disingkat PAC. Masa jabatan : 2 tahun
  6. Pimpinan Ranting untuk tingkat desa atau kelurahan dan sejenisnya, disingkat PR serta. Masa jabatan : 2 tahun
  7. Pimpinan Komisariat untuk lembaga pendidikan, disingkat PK. Masa jabatan : 1 tahun

Permusyawaratan
  1. Permusyawaratan IPNU/IPPNU untuk tingkat nasional, terdiri dari : (Kongres, Kongres Luar Biasa, Rapat Kerja Nasional/RAKERNAS) 
  2.  Permusyawaratan IPNU/IPPNU untuk tingkat propinsi, terdiri dari: (Konferensi Wilayah/KONFERWIL, Konferensi Wilayah Luar Biasa, Rapat Kerja Wilayah/RAKERWIL) 
  3.  Permusyawaratan IPNU/IPPNU untuk tingkat kabupaten/kota atau daerah yang disamakan dengan kabupaten/kota, terdiri dari: (Konferensi Cabang/KONFERCAB, Konferensi Cabang Luar Biasa, Rapat Kerja Cabang/RAKERCAB) 
  4. Permusyawaratan IPNU/IPPNU untuk tingkat kecamatan, terdiri dari: (Konferensi Anak Cabang/KONFERANCAB, Konferensi Anak Cabang Luar Biasa, Rapat Kerja Anak Cabang/RAKERANCAB) 
  5.  Permusyawaratan IPNU/IPPNU untuk tingkat desa/kelurahan atau sejenisnya dan lembaga pendidikan terdiri dari: (Rapat Anggota, Rapat Anggota Luar Biasa, Rapat Kerja Anggota)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar